Rabu, 15 Agustus 2012

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PTK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS V SEMESTER II SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GEMPOLSEWU KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PTK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS V SEMESTER II SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GEMPOLSEWU KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Identifikasi Masalah Pendidikan adalah pembentukan kepribadian dan kemampuan manusia yang secara potensial dapat membantu meningkatkan wawasan dan keyakinan pada pengelola pendidikan. Pada hakikatnya, pendidikan menjadikan manusia menjadi dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang. Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Agar tujuan pendidikan tercapai, maka prinsip-prinsip pendidikan harus menjadi pedoman yaitu siswa menjadi sentral dalam pendidikan. Pendapat dan pandangan beberapa pakar pendidikan antara lain: Abin Syamsudin (1996) yang menyatakan bahwa prinsip dari hukum-hukum perkembangan menjadi individu harus menjadi titik tolak pendidikan. A. Muni Yusuf, pengantar pendidikan, manusia sebagai makhluk yang memiliki ciri atau kekhasan sendiri, pendidikan diharapkan dapat memberi bantuan agar peserta didik atau anak mampu menolong diri sendiri. Belajar menurut Hilgard dan Bower (dalam Purwanto, 1999: 22) merupakan salah satu bentuk tingkah laku individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan dari setiap pembelajaran adalah memperoleh hasil belajar yang optimal. Hal ini dapat tercapai apabila siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Dewasa ini kesadaran akan pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah meluas dan merata hampir ke seluruh lapisan masyarakat. Peran matematika sungguh sangat penting dalam segala unsur dan aspek kehidupan. Salah satu syarat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah penguasaan yang baik dalam matematika. Keterampilan berhitung merupakan salah satu aspek yang ingin tercapai dalam pembelajaran matematika. Namun berdasarkan pengalaman, peneliti menemukan kenyataan tentang rendahnya penguasaan konsep operasional hitung, sehingga kemampuan belajar matematika sangat rendah. Munculnya keluhan tentang rendahnya penguasaan konsep hitung pada siswa menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan dengan baik. Siswa yang kurang aktif sebagian besar proses pembelajaran hanya berfokus pada guru. Sedangkan siswa hanya menerima materi dan kurang pengembangan. Siswa pasif kurang dapat mengembangkan daya pikirnya. Sehingga rendahnya penguasaan konsep matematika pada diri anak menyebabkan siswa merasa terbebani dan pelajaran matematika menjadi pelajaran yang menakutkan. Demikian halnya yang terjadi pada siswa kelas V SD 2 Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal pada tahun 2011/2012, penguasaan konsep operasi hitung pecahan belum memadahi, khususnya untuk menjumlahkan dan mengurangi berbagai bentuk pecahan. Pada semester II ini, hasil tes formatif pada pembelajaran tersebut kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai tes formatif pembelajaran operasi hitung pecahan ini, dari 38 siswa hanya 12 siswa yang memperoleh nilai tuntas sedangkan yang 26 siswa belum tuntas. Maka dari itu peneliti sadar masih banyak kekurangan dalam pembelajaran ini, yang mana kekurangan tersebut perlu diperbaiki. Dan penulis memutuskan untuk memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran tersebut melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam 2 siklus yang dibantu oleh supervisor 2 agar dalam pembelajaran tersebut siswa mampu atau menguasai keterampilan dalam mengerjakan menjumlah dan mengurangi berbagai bentuk pecahan. Dalam kegiatan tes formatif pada pelajaran matematika tentang soal menjumlah dan mengurangi berbagai bentuk pecahan kelas V SD 2 Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal diperoleh data dari 38 siswa terdapat 12 siswa yang memperoleh nilai tuntas, sedangkan yang 26 siswa belum tuntas. Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti meminta bantuan supervisor 2 untuk mengidentifikasi masalah selama proses pembelajaran yang peneliti laksanakan. Hasil diskusi dengan supervisor 2 terungkap beberapa masalah, antara lain yaitu: a. siswa kurang memperhatikan penjelasan guru tentang menjumlah dan mengurangi berbagai bentuk pecahan, b. siswa kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. c. Pada proses pembelajaran berlangsung siswa gaduh, d. Hanya beberapa siswa yang berani bertanya, e. Hasil belajar siswa rendah. 2. Analisis Masalah Dari hasil diskusi dengan supervisor 2 maupun dengan supervisor 1 terdapat beberapa faktor penyebab kurang berhasilnya pembelajaran matematika tentang menjumlah dan mengurangi bentuk pecahan yang diajarkan adalah: a. guru berceramah sendiri tanpa memperhatikan siswa, b. guru kurang memberi motivasi kepada siswa, c. guru kurang menarik dalam memanfaatkan media pembelajaran, d. guru kurang memberikan kesempatan bertanya pada siswa. 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Pemecahan masalah didasari permasalahan yang dimunculkan, yaitu: a. Dalam menyusun perencanaan, guru harus memperhitungkan waktu dengan tepat. Mulai dari membuka pelajaran, menyajikan materi pelajaran, menutup pelajaran dan melaksanakan evaluasi. Jumlah siswa menjadi faktor yang harus diperhitungkan. b. Dalam pembelajaran matematika tentang menjumlah dan mengurangi berbagai bentuk pecahan dengan metode bervariasi, drill dan media gambar. Siswa dapat diukur kemampuan hasil belajarnya melalui evaluasi. c. Terdapat banyak kemungkinan yang menjadi penyebab tidak selesainya siswa mengerjakan evaluasi, antara lain: 1) siswa menggunakan alat tulis secara bergantian, 2) jumlah siswa yang terlalu banyak (38 siswa) menyulitkan guru dalam membimbing siswa satu persatu, 3) guru sendiri kurang terampil dalam menerangkan materi yang diberikan pada siswa. d. Dalam mengelola kelas, guru harus pandai mengelola atau mengorganisasikan kelas, seperti mengelompokkan siswa, melaksanakan evaluasi secara kelompok dan memberi tugas. e. Bila guru kurang terampil dalam menjelaskan tentang materi yang diberikan pada siswa, maka dapat dilakukan alternatif jalan keluarnya, yaitu: 1) guru berlatih atau belajar terlebih dahulu sehingga siswa tidak mengalami kesulitan pada waktu memberi penjelasan kepada siswa, 2) guru tidak memberi tugas secara individual, melainkan harus secara kelompok. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Semester II SD 2 Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2011/2012 tentang menjumlah dan mengurangi berbagai bentuk pecahan dengan menggunakan metode bervariasi, dan drill serta media gambar?” C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Agar penelitian perbaikan ini mempunyai arah yang jelas perlu dirumuskan tujuan. 1. Tujuan Umum a. Untuk memperbaiki proses pembelajaran agar hasil belajar siswa lebih baik dan berkualitas. b. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada Program S-1 PGSD Universitas Terbuka. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika tentang menjumlah dan mengurangi berbagai bentuk pecahan. b. Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Hasil perbaikan ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi guru sendiri sebagai peneliti, institusi dan dunia pendidikan secara umum. Adapun manfaat dari hasil perbaikan pembelajaran ini antara lain: 1. Bagi Guru a. Memperoleh gambaran tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang menjumlah dan mengurangi berbagai bentuk pecahan melalui penggunaan metode bervariasi dan metode drill serta media gambar. b. Guru sebagai peneliti akan semakin menyadari dan selalu berpikir untuk selalu menciptakan kiat-kiat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan. c. Dunia pendidikan secara umum akan memandang penelitian ini sebagai kegiatan positif yang perlu didukung dan diberikan ruang lingkup seluas-luasnya agar semua kegiatan pembelajaran menjadi bermakna dan mencapai tujuan. 2. Bagi Siswa a. Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. b. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. c. Mengembangkan kebiasaan sikap positif diri siswa dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada sekolah khusus pada SD 2 Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal yang digunakan sebagai tempat penelitian dalam penggunaan metode bervariasi dan drill serta media gambar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut