Rabu, 15 Agustus 2012

MENINGKATKAN MINAT MENGENAL MATEMATIKA PERMULAAN PADA KELOMPOK A MELALUI PERMAINAN KANCING WARNA DI TK ABA 01 PENYANGKRINGAN WELERI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dimasa Taman Kanak-kanak, karena perkembangan kepribadian, sikap mental dan intelektual dibentuk pada usia dini. Kualitas masa awal anak termasuk masa prasekolah (TK) merupakan cermin kualitas bangsa yang akan datang. Masa kanak-kanak merupakan masa yang tepat untuk memulai memberikan berbagai stimulus agar anak dapat berkembang secara optimal. Apa yang dipelajari seseorang diawal kehidupan akan mempunyai dampak pada kehidupan dimasa yang akan datang. Demikian sebabnya mengapa usia lima tahun pertama disebut sebagai ”golden age” atau usia keemasan (tumbuh kembang balita a-z: Nikita, 2009). Pembelajaran matematika bersifat hirarkis, dengan demikian kegiatan pengembangan kemampuan matematika pemula di TK juga perlu dilakukan bertahap. Lorton mencoba menunjukkan pentingnya konsep matematika ini mulai diperkenalkan pada anak usia 4-5 tahun. Pengembangan ini yang biasa disebut sebagai stimulasi matematika permulaan di TK. Lorton mendasarkan pada teori Piaget yang menunjukkan bagaimana konsep matematika terbentuk pada anak. Menurutnya penguasaan matematika selalu melalui tiga tingkat penekanan tahapan yaitu: 1. Tingkat Pemahaman Konsep Anak akan memahami konsep melalui pengalaman beraktivitas/ bermain dengan benda-benda kongkrit. 2. Tingkat Transisi Proses berpikir yang merupakan masa peralihan dari pemahaman konkrit ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya. Hal ini harus dilakukan guru secara bertahap sesuai dengan laju dan kecepatan kemampuan anak yang secara individu berbeda. 3. Tingkat Lambang Bilangan Tahap terakhir dimana anak diberi kesempatan untuk mengenal dan memvisualisasikan lambang bilangan atau konsep yang kongkrit yang telah mereka jalani. Ada saat dimana mereka masih menggunakan alat kongkrit hingga mereka melepaskannya sendiri. Operasionalisasi pendidikan bagi anak-anak usia dini dan anak-anak prasekolah (TK) akan lebih bermakna jika dilakukan melalui metode pendidikan yang dapat menyenangkan, edukatif, sesuai dengan bakat dan pembawaannya. Oleh karena itu, mereka butuh permainan sebagai media pendidikan dalam pembelajaran di sekolah. Alat permainan tidak harus mahal, unsur mendidiklah yang harus diutamakan. Lebih efektif jika dalam penyampaian materi pelajaran dengan pendekatan belajar menggunakan permainan (Mayke Sugianto, 1995). Pada hakikatnya semua anak suka bermain, hanya anak-anak yang sedang tidak enak badan yang tidak suka bermain. Mereka menggunakan sebagian besar waktunya untuk bermain, baik sendiri dengan teman sebayanya, maupun dengan orang yang lebih dewasa. Bentuk permainannya pun juga beragam. Berdasarkan fenomena tersebut, para ahli PAUD menentukan bahwa bermain merupakan faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Permainan edukatif adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir, berbahasa, serta bergaul dengan orang lain. Selain itu, anak dapat menggunakan anggota badan menjadi lebih terampil dan menumbuhkan serta mengembangkan kepribadian (Mayke Sugianto, 1995). Permainan kancing warna merupakan salah satu jenis permainan yang mudah diterapkan pada anak usia dini. Media yang digunakan pun tidak selalu harus baru. Media untuk permainan kancing warna dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Kegiatan permainan kancing warna juga dapat disesuaikan dengan tema yang ada dengan harapan dapat menarik untuk minat anak berkreasi. Permainan yang disediakan sekolah maupun dirumah dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan untuk menciptakan anak yang kreatif, di antara kegiatan yang menciptakan kreatif antara lain: menggambar, menggunting, melipat, menyusun bangun/balok, meronce manik-manik, memilah-milah bentuk geometri, berhitung dan membaca dengan menyusun bentuk huruf dan angka, dan lain sebagainya. Dari berbagai alat permainan yang ada di sekolah, penulis hanya akan membahas permainan edukatif (education games) yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan minat anak mengenal matematika melalui kegiatan permainan kancing warna. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai pola bermain kancing warna pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pola bermain kancing warna dapat mempengaruhi minat anak mengenal matematika atau tidak. B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana pola bermain kancing warna di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 01 Penyangkringan? 2. Bagaimana kreativitas anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 01 Penyangkringan? 3. Bagaimana meningkatkan minat anak mengenal matematika permulaan melalui permainan kancing warna di TK ABA 01 Penyangkringan? C. Rencana Pemecahan Masalah Rencana pemecahan masalah dilaksanakan dengan 2 siklus, dimana siklus 1 RKH 1 di tekankan kepada pengamatan memilah-milah bentuk geometri yang berbeda pada kancing warna dan mengelompokkan warna. Siklus 2 RKH 2 ditekankan pada kualitas keterampilan dan kecakapan anak adalah sebagai titik tekan yang utama. D. Tujuan Penelitian Permainan memlah kancing warna termasuk pendidikan bermain yang penting kedudukannya ditingkat pendidikan dasar jika dihubungkan dengan pembinaan untuk meningkatkan minat anak untuk mengenal matematika para peserta didik sedari usia dini, maka kegiatan penelitian ini bertujuan untuk: 1. Ingin mengetahui pola bermain kancing warna yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 01 Penyangkringan. 2. Ingin mengetahui kreativitas anak bermain di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 01 Penyangkringan. 3. Ingin mengetahui peningkatan minat anak mengenal matematika permulaan melalui permainan pada Kelompok A TK ABA 01 Penyangkringan. E. Manfaat Penelitian Hasil dari program peningkatan keterampilan pada guru Taman Kanak-kanak ini diharapkan akan bermanfaat: 1. Manfaat Teoritis a. Meningkatkan daya kreasi dan ekspresi pada guru Taman Kanak-kanak melalui seni keterampilan. b. Meningkatkan apersepsi guru dalam pembelajaran seni keterampilan yang selalu berkembang. c. Memberikan pengetahuan baru bagi guru TK sehingga bisa mengembangkan di sekolah masing-masing. d. Menambah wawasan dan memperoleh bimbingan dalam teknik merangkai dan memilah bagi anak usia dini. e. Mampu berkreasi dan menghasilkan inovasi baru dalam membuat susunan atau rangkaian bahan yang terdapat di sekitar lingkingannya. 2. Manfaat Kritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah minat anak untuk mengenal matematika permulaan untuk anak usia dini dengan mengembangkan seni bermain keterampilan, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman pengembangan kurikulum dimasa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut